Periode Terburuk Bagi Timnas Jerman

Periode Terburuk Bagi Timnas Jerman
Periode Terburuk Bagi Timnas Jerman. Tim nasional (timnas) Jerman sedang memasuki periode terburuk dalam sejarah. Tahun 2018 boleh dibilang menjadi masa sulit bagi tim Panser di panggung sepak bola.

Sebelumnya, Jerman dibantai 0-3 oleh Belanda pekan lalu. Menengok Piala Dunia 2018, Jerman juga melewati turnamen sepak bola empat tahunan itu dengan langkah terjal berujung kesengsaraan.
 
Jerman mengalami dua kekalahan krsuial di Rusia. Tim Bavarian dikalahkan Meksiko dan Korea Selatan pada fase grup. Walhasil, juara dunia empat kali tersebut harus pulang lebih awal dari Piala Dunia 2018.
 
Dua kekalahan sisanya didaptkan Jerman dari Brasil dan Austria dalam pertandingan persahabatan sebelum Piala Dunia 2018. Terakhir Jerman meraih kekalahan dua kali berturut-turut adalah pada 2000. Rentetan hasil buruk ini mungkin akan membuat posisi Loew sebagai pelatih Jerman sedikit terancam.
 
Melihat keterpurukan yang diraih Jerman, Joachim Loew sebagai juru taktik angkat bicara. Menurut pelatih berpenampilan necis itu, Jerman perlu mengombinasikan pemain muda dan tua jika ingin menuai sukses.
 
”Pemain tua tidak harus melupakan bagaimana cara bermain bola,’’ ujar Loew.
 
Menyoal kekalahan timnya dari Prancis, Loew menegaskan, tendangan penalti yang diberikan untuk Les Bleus pada menit ke-80 adalah keputusan yang salah.
 
Apalagi, kata Loew, penalti tersebut diberikan saat kedudukan masih 1-1 sehingga membuat Jerman kembali menelan kekalahan.
 
Jerman sempat unggul lebih dulu lewat Toni Kroos, sebelum Antoine Griezmnn mencetak dua gol untuk membawa kemenangan Les Bleus. Loew menyebut tuan rumah beruntun mendapatkan keputusan penalti.
 
”Itu bukan penalti. Mats (Hummels) tidak menyentuhnya (Blaise Matuidi). Matuidi melangkah di atas kakinya,” tutur Loew.

Kemenangan Prancis tak Datang dengan Mudah

Bagi Jerman, kekalahan ini membuat mereka terpental dari persaingan mengikuti putaran final,. Mereka kini menduduki posisi juru kunci Grup 1 Liga A dengan koleksi hanya satu poin dari tiga pertandingan.
 
Sementara itu bagi Prancis, kemenangan ini memperkokoh mereka di puncak klasemen dengan raihan tujuh poin dari tiga pertandingan yang telah dimainkan.
 
Pelatih Prancis Didier Deschamps mengakui penampilan Jerman yang begitu baik, terutama pada babak pertama. Namun, setelah gol pertama Jerman tercipta, tim polesannya bangkit hingga akhirnya memenangkan pertandingan.
 
“Ada reaksi (dari gol pertama Jerman) dan kami menaikkan intensitas tempo permainan tim. Ini tentu adalah hal yang baik,” imbuh Deschamps dikutip dari laman resmi UEFA.
 
Kemenangan Prancis tak datang dengan mudah. Jerman tampil baik di babak pertama dan sukses mencetak satu gol melalui eksekusi penalti Kroos. Jerman bahkan nyaris menambah gol, namun Hugi Lloris tampil gemilang.
 
Perjalanan Jerman tahun 2018:
  • Dikalahkan Prancis
  • Dikalahkan Belanda
  • Pulang lebih awal dari Piala Dunia 2018
  • Dikalahkan Brasil
  • Dikalahkan Austria

Ukraina mengamankan tiket promosi ke Liga A

Di tempat lain, Ukraina mengamankan tiket promosi ke Liga A ketika mereka melanjutkan start sempurnanya, saat meraih kemenangan tipis 1-0 atas tamunya Republik Ceska pada pertandingan lanjutan Grup 1 Liga B di Stadion Metalist, Kharkiv, Ukraina, Rabu dini hari WIB. 
 
Gol semata wayang di laga ini dibukukan oleh gelandang Ruslan Malinovskyi yang merupakan gol keduanya dari dua penampilan internasionalnya, melalui sepakan jarak jauh sebelum turun minum.
 
Tuan rumah juga berutang pada serangkaian penyelamatan Andriy Pyatov, termasuk saat ia menggagalkan peluang-peluang dari Jakub Jankto, Patrik Schick, David Pavelka, dan Jaromír Zmrhal.
 
Di Liga D Grup 1, Georgia juga mengamankan tiket promosi dan setidaknya playoff ke Piala Eropa 2020 dengan kemenangan keempatnya di fase grup, meski mereka sempat menelan pil pahit akibat kegagalan eksekusi penalti Valeri Kazaishvili.
 
Namun, sepakan jarak jauh Jaba Kankava pada menit kedelapan membuka keran gol bagi Georgia, yang kemudian mendapatkan gol-gol selanjutnya melalui Valeriane Gvilia dan Giorgi Chakvetadze.
 
Sementara itu, Gibraltar yang mencatatkan kemenangan perdana pada Sabtu lalu, kini mengemas kemenangan keduanya dalam rentang waktu empat hari. Dua gol tandukan kepala dalam rentang waktu enam menit di babak kedua menjadi penentu bagi kemenangan Gibraltar atas Liechtenstein.
 

Comments

Popular posts from this blog

Pemerintah Jaga Akuntabilitas Soal Dana Bantuan

Sajian Mudah untuk Sarapan, Roti Panggang Rava